Film
perdana dari anak Naruto, Boruto: Naruto the Movie baru saja dirilis di
berbagai bioskop di Indonesia, apakah film ini mampu membawa sebuah hal
yang baru dari kisah karangan Masashi Kishimoto ini?
Diserialisasikan sejak belasan tahun
yang lalu, seri komik karangan Masashi Kishimoto yang cukup populer di
Jepang dan Indonesia, Naruto telah tamat. Namun meski sudah
tamat, kisah dari komik ini masih berlanjut dengan kisah dari anak
Naruto dan Hinata, yakni Boruto. Hari Rabu ini, tepatnya 18 November
2015, film layar lebar yang berjudul Boruto: Naruto the Movie mulai diputar di bioskop-bioskop Indonesia.
Pada bulan April lalu, telah dirilis pula adaptasi film layar lebar dari kisah Naruto yang berjudul The Last: Naruto the Movie.
Film tersebut mengisahkan apa yang terjadi setelah seri komik Naruto
tamat. Dan film Boruto: Naruto the Movie ini merupakan sekuel dari film
tersebut. Seri ini mengisahkan beberapa tahun setelah Naruto Uzumaki
telah menjadi Hokage ke-7 dan menikah dengan Hinata Hyuuga yang
dikaruniai dua orang anak, Boruto Uzumaki serta Himawari Uzumaki.
Film Boruto: Naruto the Movie ini disutradari oleh Hiroyuki Yamashita pada studio animasi Pierrot. Desain karakter di film ini dikerjakan oleh Hirofumi Suzuki & Tetsuya Nishio sebagai Chief Animation Director
untuk film ini. Grup band Kana-Boon yang sempat menyanyikan lagu
berjudul Silhouette untuk seri anime Naruto Shippuden didapuk untuk
menyanyikan lagu tema di seri anime ini dengan lagu berjudul Diver.
Sinopsis
Meski merupakan anak dari Hokage, Boruto
sebagai seorang ninja masih haruslah menjalani latihan seperti
ninja-ninja lainnya. Masih memegang format satu tim tiga anggota, Boruto
berlatih menjadi ninja yang handal dalam sebuah tim bersama Sarada
Uchiha, anak dari Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno, serta Mitsuki. Dalam
tim tersebut, Boruto merupakan ninja yang memiliki keinginan dan tekad
yang kuat. Tim tersebut diajari oleh Konohamaru, yang menjadi guru bagi
mereka bertiga.
Keinginan dan tekad yang kuat tak lantas
menjadikan latihan ninja Boruto menjadi lancar. Kurangnya perhatian
dari sang ayah, Naruto membuat Boruto kehilangan semangat menjalani
latihan ninja. Berbeda dengan Naruto yang sedari kecil punya impian
untuk menjadi Hokage, Boruto justru sangatlah membenci Hokage karena
baginya, pekerjaan Hokage telah merebut sosok ayahnya dari dirinya.
Sejak menjadi Hokage, Naruto dipenuhi oleh kesibukan tiada akhir yang
membuatnya jarang berada di rumah dan tidak terlalu dekat dengan
keluarga. Untuk urusan sehari-hari Naruto mengandalkan Kage Bunshin
andalannya bahkan untuk menggantikan dirinya dalam keluarga.
Agar dapat kembali mendapat perhatian
dari sang ayah, Boruto memiliki tekad untuk menunjukkan hasil latihannya
pada ujian Chuunin karena pada ujian tersebutlah, Hokage akan mengawasi
langsung tiap peserta yang ikut pada ujian tersebut. Disaat hendak
berlatih, Boruto didekati oleh seorang ilmuwan yang mengembangkan
senjata ninja yang membuat orang biasa mampu mengeluarkan jurus ninja
tanpa chakra, hanya perlu memasukkan data jurus dari gulungan kecil.
Boruto merasa bahwa dengan menggunakan alat tersebut, ia dapat menjadi
kuat. Namun ia sadar bahwa sang ayah, Naruto melarang penggunaan alat
tersebut di ujian. Untuk menjadi lebih kuat Boruto bahkan berlatih
dengan rival sejati ayahnya, Sasuke Uchiha. Di sisi lain, ada ancaman
dari luar bumi yang hendak merusak kedamaian di muka bumi.
Sebuah Kisah Baru, Petualangan Baru
Mengusung tema sebagai cerita generasi
baru, film Boruto: Naruto the Movie ini benar-benar menyajikan cerita
yang baru dari awal. Menyaksikan film ini akan membawakan penonton
mengingat kembali saat menonton seri Naruto di awal-awal. Kisah yang
dibawakan masihlah belum seputar organisasi rahasia, maupun rencana
penghancuran dunia, melainkan hanya berkutat pada kisah ninja-ninja muda
yang menjalani pelatihan di akademi ninja, serta mengikuti berbagai
ujian, berlatih jurus, dan berakrab diri dalam sebuah kelompok bersama
ninja lainnya dalam menjalani sebuah misi.
Oleh karena itu beberapa cerita di film
ini cukup mudah diikuti karena ringan dan tidak terlalu banyak
bertele-tele. Nuansa ringan semakin terasa dengan adanya selipan muatan
komedi, seperti saat Konohamaru harus menjadi guru bagi trio Boruto,
Sarada, serta Mitsuki. Meski dipercaya oleh Hokage (yang dalam hal ini
Naruto) untuk membimbing para ninja muda tersebut, namun Konohamaru
tetaplah Konohamaru yang sering ceroboh. Begitupun dengan sang Hokage
ke-7, Naruto Uzumaki. Jika anda berpikir bahwa Naruto yang telah
menerima gelar pahlawan karena menghentikan sebuah rencana jahat dan
telah menjadi Hokage adalah figur Naruto yang baru, bersiaplah untuk
melihat Naruto yang tetap ceroboh meski telah menjabat sebagai orang
nomor satu di desa Konohagakure.
Satu hal baru yang terasa di film ini
adalah karena adanya hubungan antara karakter anak dan orang tua. Di
seri Naruto, cerita tidak terlalu mengetengahkan soal hubungna antara
orang tua dan anak. Hal tersebut dikarenakan memang sosok orang tua para
karakter di seri Naruto hanya sedikit yang diceritakan. Sang karakter
utama, Naruto Uzumaki sudah sejak kecil kehilangan kedua orang tuanya
yang berjuang melindungi desa dari serangan Kyuubi, Sasuke Uchiha,
merupakan yang terakhir dari klannya karena seluruh anggota klan Uchiha
termasuk orang tuanya dibunuh oleh kakaknya, Sakura Haruno pun kurang
terlalu diceritakan mengenai keluarganya. Namun di film Boruto: Naruto
the Movie ini, para karakter yang ada, Boruto, Sarada, dan ninja-ninja
muda lainnya masing-masing masih berinteraksi denga para orang tuanya,
sehingga cerita tidak hanya berfokus pada para ninja muda tersebut tapi
juga pada orang tua.
Boruto dan Naruto, antara Kepala Keluarga, Hokage, dan Anak Sulung
Memiliki konsep sebagai “cerita para
anak-anak dari karakter seri Naruto”, maka cerita di film ini tidak
hanya berfokus pada para ninja muda tetapi juga hubungan dengan orang
tuanya. Salah satu yang menjadi sentral di film ini adalah kisah antara
Boruto dan Naruto. Meskipun memiliki hubungan sebagai ayah dan anak
kandung, namun mereka berdua tidak terlalu akrab bahkan ada konflik
antara sang ayah dengan anaknya.
Naruto Uzumaki, sang karakter utama dari
cerita karangan Masashi Kishimoto ini kini telah menjadi seorang Hokage
ke-7, orang nomor satu di desa Konohagakure setelah menjadi pahlawan
yang namanya dikenal di seantero dunia. Memiliki ayah seorang Hokage,
tidak lantas membuat Boruto bangga. Yang terjadi justru sebaliknya,
Boruto sangat tidak suka sosok Hokage ke-7 dan ia juga tidak ingin
menjadi seorang Hokage. Bagi Boruto, posisi Hokage telah menjauhkan sang
ayah dari keluarganya. Sejak menjadi Hokage, Naruto dipenuhi dengan
berbagai tugas-tugas dan pekerjaan penting sehingga seringkali ia pulang
larut malam dan jarang berinteraksi dengan keluarganya.
Sebagai anak sulung, Boruto merasa bahwa
ia harus memberi tahu sang ayah bahwa keluarganya juga perlu perhatian,
tidak hanya urusan desa dan pekerjaan saja. Keharmonisan antara Boruto
dan Naruto semakin pudar karena Boruto merasa kurang mendapat perhatian
dan kasih sayang dari Naruto. Persoalan mengenai keluarga ini menjadi
salah satu fokus utama cerita di film ini. Dimuatnya kisah mengenai
konflik keluarga ini tentu membawa sesuatu yang berbeda dari film-film
Naruto sebelumnya. Jika pada biasanya konflik di film Naruto berkutat
seputar organisasi jahat yang hendak menguasai dunia, ataupun ancaman
dari ninja jahat, namun di film Boruto: Naruto the Movie ini, akar utama
konflik yang ada adalah mengenai konflik antara ayah yang disibukkan
oleh pekerjaan dan anak yang butuh kasih sayang serta perhatian dari
sang ayah. Tentu ini cukup menarik karena konflik di film ini berasal
dari hal-hal sederhana yang memang terjadi juga di kehidupan nyata.
Zaman Baru, Karakter Baru, Teknologi Baru
Jika anda sempat menonton film The Last:
Naruto the Movie serta membaca akhir komik Naruto dan seri komik
Boruto, maka anda akan menyadari ada satu perubahan besar di semesta
kisah Naruto ini berlangsung, yakni kemajuan teknologi. Pada film The
Last: Naruto the Movie, dalam pertarungan melawan pasukan ninja dari
bulan, Raikage dan aliansi ninja telah menyiapkan sebuah senjata berupa
meriam photon laser raksasa yang mampu menembakkan laser dengan kekuatan
yang bahkan bisa mencapai permukaan bulan. Di lain pihak, saat Naruto
dan teman-temannya masuk ke permukaan bulan, pertarungan ninja disana
justru diwarnai dengan hujanan peluru chakra dari senjata anti-aircraft
dan juga pedang laser.
Begitu juga dengan film Boruto: Naruto
the Movie ini, di film in digambarkan bahwa telah terjadi kemajuan pesat
di bidang teknologi. Di desa Konohagakure saja kini sudah ada stasiun
TV yang dapat menyiarkan siaran langsung, serta sebuah televisi
berukuran besar. Tidak sampai situ saja, suasana di desa Konohagakure
juga sudah berubah dengan mulai nampaknya gedung-gedung perkantoran dan
tiang-tiang listrik dimana-mana. Bahkan di kamar pribadinya sendiri,
Boruto mempunyai 1 unit PC dengan layar cembung yang dilengkapi dengan
koneksi internet. Jika saat Naruto sedang bermalas-malasan biasanya ia
hanya tiduran di bawah pohon dan pergi ke kedai ramen Ichiraku, Boruto
mempunyai cara yang berbeda untuk bermalas-malasan; bermain game RPG di
konsol handheld bersama Shikadai, anak dari Shikamaru (sangat mirip
dengan ayahnya sewaktu kecil, teman Naruto dalam bermalas-malasan juga
adalah Shikamaru!).
Namun kemajuan teknologi tersebut tidak
hanya untuk keperluan sehari-hari saja, namanya juga dunia ninja,
kemajuan teknologi juga mempengaruhi urusan per-ninja-an. Kini desa
Konohagakure mempunyai sebuah tim riset ilmiah yang berfokus pada
pengembangan senjata ninja ber-teknologi baru. Salah satu penemuan
paling mutakhir nya adalah sebuah alat yang dapat mengeluarkan berbagai
jurus tanpa menggunakan chakra dan membentuk segel jurus. Alat yang
berbentuk mirip dengan alat untuk berubah dari Power Rangers tersebut
mampu membuat si penggunanya mengeluarkan jurus hanya dengan memasukkan
sebuah gulungan kecil berisi data jurus. Bahkan disebutkan orang biasa
yang bukan ninja pun dapat mengeluarkan jurus dengan bermodalkan alat
tersebut. (Lebih hebatnya lagi alat tersebut mampu mengeluarkan jurus
elemen air tanpa air disekitarnya!).
Jika dilihat sekilas, cara kerja alat
tersebut cukup mirip dengan penyimpanan data mikro yang ada saat ini.
Pada seri-seri Naruto sebelumnya, sebuah gulungan jurus ninja berukuran
besar sampai bisa digendong oleh orang dewasa, dan paling kecil adalah
gulungan seukuran botol air mineral yang digenggam tangan. Namun di masa
ini, gulungan ninja sudah berada dalam ukuran kecil bagaikan flashdisk.
Cara kerja alat tersebut pun cukup sederhana, gulungan kosong dibuka,
sang ninja mengeluarkan jurusnya pada gulungan tersebut, lalu gulungan
tersebut pun menyimpan data dari jurus tersebut, sangat mirip dengan
flashdisk bukan? Yang paling hebat bahkan kini Konohagakure punya sebuah
super komputer sendiri yang berisi informasi-informasi penting. Saat
adegan Naruto dan Sasuke masuk ke ruangan penyimpanan data dari super
komputer tersebut, terlihat ada sebuah gulungan raksasa yang
mengeluarkan data-data dan disimpan ke sebuah tempat lain. Sepertinya di
zaman ini gulungan telah berfungsi sebagai alat penyimpanan data.
Namun kemajuan teknologi tersebut juga
membawa berbagai permasalahan. Terutama penemuan senjata ninja
berteknologi mutakhir yang cukup ditentang oleh Naruto dan teman-teman
ninjanya karena hal tersebut dinilai bertentangan dengan nilai-nilai
yang seharusnya dianut oleh ninja. Dengan adanya alat tersebut,
dikhawatirkan para ninja akan lebih bergantung pada alat dibanding
melatih dirinya sendiri. Masalah lain yang dihadapi adalah generation
gap antara Naruto dan Boruto, digambarkan pada film ini Boruto adalah
anak yang akrab dan cukup mahir berteknologi, tidak seperti ayahnya yang
gaptek dan kurang menguasai teknologi. Di film ini digambarkan bahwa
Boruto, Sarada, dan kawan-kawannya adalah generasi Digital Native,
generasi yang lahir di era teknologi baru dan cukup akrab dengan
menggunakan tekonlogi tersebut. Sedangkan generasi Naruto, Sasuke,
Sakura, dan yang lainnya digambarkan sebagai generasi Digital Migrant,
orang-orang yang bermigrasi dari teknologi yang lama menuju teknologi
baru sehingga kurang terlalu akrab dan kurang menguasai penggunaan
teknologinya. Tetapi menariknya di film ini, perkembangan teknologi
tidak hanya menjadi bumbu penanda “zaman baru” saja, perubahan teknologi
ini menjadi salah satu inti cerita di film ini.
Mengulang Formula yang Sama: Tragedi di Ujian Chuunin
Sebagai sebuah film aksi, Boruto: Naruto
the Movie menghadirkan berbagai adegan pertarungan dan aksi yang cukup
memukau. Di awal film penonton akan disuguhkan dengan pertarungan antar
Sasuke dan sekelompok ninja dari dimensi lain. Pada adegan tersebut
ditampilkan animasi yang cukup dinamis baik dari gerakan para karakter
maupun pengambilan sudut gambar yang cukup memukau.
Berbicara mengenai muatan aksi di film
ini, menariknya ada satu pola yang diulang dari seri Naruto di film
Boruto: Naruto the Movie ini. Pada film ini, konflik besar mulai muncul
saat ujian Chuunin babak terakhir tengah berlangsung. Hal ini tentu akan
mengingatkan para penggemar Naruto akan serangan di ujian Chuunin oleh
pasukan ninja Otogakure dan Sunagakure yang didalangi oleh Orochimaru.
Di film ini juga terjadi hal demikian, saat ujian babak terakhir yang
dijalani oleh Boruto berlangsung, ninja dari dimensi lain datang dan
mengacau sehingga ujian terpaksa dibatalkan.
Biasanya di film-film Naruto, musuh yang
tampil adalah karakter baru yang tidak memiliki kaitan dengan seri
animenya maupun film sebelumnya. Namun berbeda dengan film Boruto:
Naruto the Movie ini dimana para ninja misterius dari dimensi lain
tersebut memiliki tampilan sama seperti antagonis di film The Last:
Naruto the Movie. Dalam pertarungannya bahkan ninja tersebut membawa
Naruto ke sebuah tempat dimana terdapat sebuah pohon raksasa yang telah
layu. Para penggemar seri Naruto tentu ingat akan pohon tersebut karena
itu adalah pohon chakra yang digunakan oleh Obito dalam rencana Tsuki no
Me miliknya.
Dikarenakan film ini memiliki tema
hubungan antara ayah dan anak, maka dalam pertempuran melawan ninja
misterius tersebut juga ditampilkan kombinasi antara Boruto yang
membantu Naruto, Sasuke, Gaara, dan yang lainnya dalam mengalahkan ninja
tersebut. Sama seperti film-film Naruto sebelumnya, ada jenis Rasengan
baru yang ditampilkan. Di film ini dikisahkan Boruto berlatih Rasengan
dengan Konohamaru dan Sasuke yang membuatnya mampu menemukan jurus
Rasengan yang berbeda dan menjadi jurus khas dari Boruto.
Penutup
Setelah seri komiknya tamat dan tahun
lalu telah dirilis film yang berjudul The Last: Naruto the Movie, namun
nyatanya kisah karangan Masashii Kishimoto ini terus berlanjut. Setelah
berhasil menyelamatkan dunia dan menjadi Hokage, kini giliran sang anak
dari Naruto, Boruto yang menjadi pembuka jalan bagi sebuah cerita yang
benar-benar baru.
Film Boruto: Naruto the Movie ini
memiliki cerita yang tidak terlalu rumit dan dekat dengan kehidupan
sehingga berbagai kisah di film ini akan dengan mudah dimengerti.
Mengangkat tema hubungan ayah dan anak menjadikan cerita di film ini
semakin menarik untuk diikuti. Selain itu, nuansa aksi di film ini juga
mampu dieksekusi dengan baik dan bahkan menawarkan visual yang cukup
memanjakan mata. Lagu tema berjudul Diver dari grup band Kana-Boon juga
membawa warna tersendiri pada film ini.
Akhir kata, bagi anda penggemar serial
Naruto karangan Masashii Kishimoto, film ini tidak boleh anda lewatkan
karena ceritanya yang mengisahkan apa yang terjadi setelah komiknya
tamat dan membawa sebuah kisah yang benar-benar baru. Ceritanya yang
ringan dan sarat makna menjadikan film ini menarik untuk diikuti. Dan
bagi anda yang memang benar-benar fans dari seri Naruto, penulis
menyarankan untuk menonton film ini sampai akhir, ya, sampai lagu Diver
dari Kana-Boon selesai diputar, karena setelah itu ada satu kejutan
besar bagi salah satu misteri terbesar di kisah Boruto, siapakah orang
tua dari Mitsuki?
source : KAORI Newsline | Diulas oleh Rafly Nugroho
SILAHKAN UNTUK INFO / ORDER LANGSUNG
SMS KE : 085794718055
PIN BB : 58332B44
UNTUK PESAN LEWAT PM / LIHAT KATALOG PRODUK KITA BISA LIHAT DI SINI
https://www.facebook.com/pages/GONZO-Bandung/366134825170
GONZO
SUDAH MENJADI STUFF ANIME PALING TERPERCAYA DAN FAST RESPON TANPA SEDIKITPUN ADA UNSUR
TIPU-TIPU KAMI JUGA SUDAH MEMPUNYAI TESTI YANG MEYAKINKAN :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar